Rumah yang sudah rubuh dan diperbaiki seadanya merupakan tempat berteduh untuk seorang Nenek yang sudah renta serta anaknya. Meski usianya sudah lanjut, semangatnya untuk bertahan hidup bagaikan api yang tak pernah padam. Setiap hari, Nenek Simpen, begitu ia disapa, mampu melakukan apa saja untuk mencari sepeser demi sepeser guna menghidupi keluarga kecilnya.
Setiap hari, Nenek Simpen mengumpulkan rupiah dari hasil mengumpulkan barang bekas. Meski hasilnya tak seberapa, Nenek selalu bersyukur karena setidaknya ia bisa menggunakannya untuk kegiatan sehari-hari yang tentunya tidak cukup. Ditambah lagi, Nenek Simpen harus mengurus anak sematawayangnya yang merupakan salah satu penyandang disabilitas. Nenek harus membagi waktunya untuk bekerja dan mengurus anaknya.
Belum lama ini, Nenek Simpen mengalami musibah, rumah yang bisa dikatakan jauh dari kata layak disapu bersih oleh angin kencang yang menerpa satu-satunya tempat Nenek Simpen dan anaknya berteduh. Karena biaya, Nenek Simpen terpaksa menggunakan material rumah yang sudah usang agar ia dan anaknya bisa berlindung dari hujan dan teriknya matahari. Namun, tentunya rumah yang mereka tinggali jauh dari kata layak. Kamar yang hanya ditutup oleh seng bekas yang sudah berlubang, kamar mandi darurat serta kebersihan yang sangat jauh dari kata layak.
Sahabat, mari kita bantu Nenek simpen dan anaknya untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak parah. Setiap kepedulian, berapapun jumlahnya, akan sangat berarti bagi mereka.