Di ujung Desa Jungutan, Karangasem, hiduplah seorang nenek sederhana bernama Nenek Cipir. Beliau adalah sosok yang sudah lama hidup sebatang kara, tanpa keluarga yang bisa menolongnya di saat-saat sulit. Rumah bambu yang selama ini menjadi tempat berlindungnya adalah saksi bisu perjalanan hidupnya yang penuh kesederhanaan.
Suatu hari, kecelakaan tak terduga terjadi. Karena keletihan atau mungkin karena penurunan daya ingat, Nenek Cipir lupa mematikan kompor. Api perlahan menjilat habis rumah bambu rapuhnya, menghabiskan seluruh harta bendanya dalam sekejap. Tidak hanya rumah, bahkan simpanan uang terakhirnya pun ikut luluh lantak oleh kobaran api yang tidak kenal belas kasihan.
Ketika kami dari Yayasan Dompet Berbagi Semesta mendengar kisah pilu ini, kami tergerak untuk memberikan secercah harapan. Melalui program open donasi yang kami luncurkan, kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu Nenek Cipir. Respon dari para dermawan sangatlah luar biasa. Sedikit demi sedikit, donasi mulai terkumpul, membuktikan bahwa masih banyak hati yang peduli.
Selama kurang lebih satu bulan, kami bersama tim relawan membangun kembali rumah untuk Nenek Cipir. Bukan sekadar rumah, melainkan tempat yang layak huni dengan dua ruang yang nyaman. Setiap paku yang dipasang, setiap balok yang didirikan, penuh dengan harapan dan kasih sayang.
Saat momen serah terima rumah tiba, air mata haru tak kuasa dibendung. Nenek Cipir berkali-kali mengucapkan terima kasih, dengan suara bergetar penuh emosi. Beliau menggenggam tangan kami, memberi doa restu kepada mereka yang telah membantunya. “Semoga Allah membalas kebaikan kalian,” ucapnya berulang-ulang.
Kisah Nenek Cipir mengingatkan kita bahwa dalam setiap kesulitan, masih ada cahaya harapan. Bahwa kepedulian dan kebersamaan mampu mengubah hidup seseorang. Bukan sekadar memberikan tempat tinggal, tetapi juga martabat dan pengharapan hidup.
Terima kasih kepada seluruh donatur dan relawan yang telah membuat keajaiban ini terjadi. Semoga kebaikan yang telah diberikan menjadi investasi keberkahan di kemudian hari.
